Rabu, 05 Desember 2018

Cuiten Dubes Arab Saudi Bertentangan dengan Tugasnya

Dubes Arab Saudi Osamah Muhammad Al-Suaibi

Jakarta, NU Online
Anggota Areas Beyond National Jurisdiction (ABNJ) Program, Zaki Mubarok Busro menilai Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia Osamah Muhammad Al-Suaibi telah melakukan hal yang dapat mengganggu hubungan baik dengan Indonesia karena sebagai seorang diplomat, dia seharusnya melakukan pendekatan dan menjaga hubungan baik dengan pemerintah Indonesia dan Ormas Islam terutama NU. 

Hal itu disampaikan Zaki terkait cuiten Osamah melalui twitter menuliskan bahwa perkumpulan massa di Monas pada Ahad (2/12) lalu merupakan balasan atas pembakaran bendera sebulan lalu. 

“Cuitan Dubes Osama tidak menggambarkan langkah yang bijak dalam menanggapi situasi di Indonesia dan malah semakin memperkeruh situasi yang berkembang. Dengan kata lain, beliau telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan tugas seorang duta besar,” kata Zaki dihubungi dari Jakarta, Selasa (4/12) sore.

Peraih gelar Master of International Law and International Relations di University of New South Wales tahun 2007 mengatakan sangat mendukung langkah PBNU yang menyampaikan protes keras atas cuitan Dubes Osamah. Menurut Zaki Dubes Osamah telah melakukan dua kesalahan. 

“Pertama, melakukan penilaian yang bertentangan dengan fakta hukum dan fakta di lapangan. Kedua, mencampuri urusan dalam negeri negara akreditasi atau negara di mana dia ditempatkan yaitu Indonesia," papar Zaki.

Ia menyebutkan secara umum ada lima tugas seorang diplomat sewaktu ditempatkan di suatu negara. Kelima tugas tersebut adalah meningkatkan hubungan bilateral dengan negara akreditasi; berfungsi sebagai representasi atau perwakilan, di mana diplomat mewakili negaranya di acara acara resmi. 

“Mereka memperjuangkan kepentingan negara pengirim melalui negosiasi atau lobi, mengirimkan laporan situasi yang berkembang di negara akreditasi, dan melindungi warga negara yang bersangkutan,” imbuh alumni Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta yang sekarang sedang menempuh pendidikan PhD di University of Wollonggong, Australia. 

Di atas semua tugas itu, lanjut Zaki, menurut Konvensi Wina tentang Hubungan Diplomatik dan Konsuler, diplomat harus menghormati hukum negara di mana dia ditempatkan. Bahkan secara etika, beberapa negara menerapkan aturan agar diplomat juga menghargai budaya dan adat istiadat negara setempat.

Dengan menyebut pembakar bendera HTI sebagai jamaah al-munharifah maka Dubes Arab Saudi telah menggeneralisir seolah-olah pelaku sebagai representasi dari golongan sesat. "Padahal pelaku tidak mewakili organisasi dan GP Ansor bukanlah jamaah yang dituduhkan. Secara hukum, Dubes Osama tidak menganggap GP Ansor sebagai Banom PBNU yang diakui secara resmi oleh pemerintah," katanya.

Sebelumnya diberitakan PBNU memprotes keras cuitan Osamah. Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan bahwa twit Dubes Saudi mengandung dua kesalahan, yakni menyatakan bendera tauhid dan organisasi sesat. Kiai Said menyebut dua hal ini yang menjadi keberatan PBNU.

"Itu yang kami tidak terima," katanya di Gedung PBNU lantai 3, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Senin (3/12) sore. 

0 komentar:

Posting Komentar

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html